Ekonomi Bisnis

Teten Mengakui Mayoritas UMKM di dalam Indonesi Belum Terkoneksi Industri, Apa Dampaknya?

32
×

Teten Mengakui Mayoritas UMKM di dalam Indonesi Belum Terkoneksi Industri, Apa Dampaknya?

Sebarkan artikel ini
Teten Mengakui Mayoritas UMKM dalam pada Indonesi Belum Terkoneksi Industri, Apa Dampaknya?

MALANG – Menteri Koperasi juga Usaha Kecil Menengah atau Menkop UKM Teten Masduki mengakui pelaku UMKM ke Tanah Air kian meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan hingga sekarang tercatat ada 64 jt pelaku UMKM yang mana berkontribusi untuk perekonomian nasional.

Dimana kata Teten, sebagian besar atau 90% merupakan lapangan usaha kreatif dari 17 subsektor, dengan tiga bidang utama yakni kuliner 41%, fashion 18%, serta kriya 16%. Tapi sayang Ia menyoroti, pelaku UMKM ini belum terkoneksi dengan bumi industri.

“Jadi UMKM mandiri, tidak ada terhubung dengan industri, lantaran itu dampaknya panjang, tak dapat mengakses teknologi produksi modern, sulit mengakses pembiayaan,” ucap Teten Masduki, ketika membuka PLUT SUMMITS 2024, di Gedung MCC, Pusat Kota Malang, Hari Jumat sore (26/4/2024).

Menteri berusia 60 tahun ini membandingkan dengan negara-negara anggota APEC, yang juga didukung oleh UMKM, tetapi produknya terkoneksi dengan industrialisasi. Makanya dalam negara Jepun juga Korea Selatan misalnya UMKM bisa jadi memenuhi permintaan industri, sehingga memunculkan perekonomian baru.

“UMKM Jepang, Korea juga sama, 98% itu UMKM cuma yang mana beda pada negara Jepang, Korea dia itu satu terhubung ke industri. Mereka adalah supply chance dari industri, meskipun masih ada yang tersebut perniagaan mandiri,” beber menteri kelahiran Garut ini.

Maka pihaknya memacu UMKM bertambah ke arah kreatif kemudian inovatif, seperti aplikasi, games, fotografi, film, animasi, subtitle, tidak lagi usaha mandiri, supaya bisa jadi terkoneksi dengan industri. Perkembangan teknologi informasi juga didorong Kementerian Koperasi kemudian UKM betul-betul dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.

“Masifnya perkembangan teknologi informasi UMKM lainnya juga akan berubah menjadi driver, pengembangan atau peningkatan kontribusi UMKM, pada dunia usaha digital. Saat ini sekitar lebih tinggi dari 22,8 juta, atau 33,6 persen telah bertransformasi digital, lalu pada menjalankan usahanya,” jelasnya.

Selain itu, kata Teten pemanfaatan peluang sumber daya alam Indonesi juga diperlukan dimaksimalkan ke sektor agrikultur dan juga aquakultur atau budidaya perairan. Pelaku UMKM di dua sektor itu sanggup masuk ke pada rantai lapangan usaha yang mana terkoneksi.

“Kita harus telah mulai mengembangkan Umkm yang mana berubah menjadi suplai chance dari industri, coba desain kami dari kementerian, kita ingin berbeda, sebab kekuatan kita, kita juga miliki kekuatan domestik yang mana luar biasa, di agrikultur, serta aquakultur,” tukasnya.

Artikel ini disadur dari Teten Mengakui Mayoritas UMKM di Indonesia Belum Terkoneksi Industri, Apa Dampaknya?