Ekonomi Bisnis

Rupiah Sore Hal ini Melemah ke Rp16.187 Usai BI Kerek Suku Bunga

27
×

Rupiah Sore Hal ini Melemah ke Rp16.187 Usai BI Kerek Suku Bunga

Sebarkan artikel ini
Rupiah Sore Hal ini Melemah ke Rp16.187 Usai BI Kerek Suku Bunga

JAKARTA – Angka tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 32 poin di dalam level Rp16.187 per Mata Uang Dollar setelahnya sebelumnya ke level Rp16.155 per USD. Penuruan ini berjalan usai Bank Indonesi (BI) meninggikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen pada April 2024 ini.

Pengamat pangsa uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar Amerika Serikat menguat imbas Greenback tetap mendekati level tertinggi lima bulan yang digunakan dicapai minggu lalu, akibat para penjual terus mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga lebih besar awal oleh Federal Reserve.

“Data sektor ekonomi yang tersebut dirilis minggu ini ditetapkan untuk memberikan tambahan sejumlah isyarat mengenai jalur suku bunga. Angka produk-produk domestik bruto Negeri Paman Sam kuartal pertama yang digunakan akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan akan menunjukkan apakah sektor ekonomi terbesar di dunia ini tetap tangguh pada awal tahun 2024,” tulis Ibrahim di risetnya, Kamis (25/4/2024).

Kemudian yang dimaksud lebih banyak diawasi adalah data indeks harga jual PCE ukuran kenaikan harga pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat. Fakta indeks tarif PCE yang mana merupakan ukuran naiknya harga pilihan Federal Reserve kemungkinan akan memiliki dampak yang tersebut lebih tinggi besar, mengingat data yang dimaksud terkait dengan segera dengan prospek bank sentral mengenai suku bunga.

Selain itu, pertandingan BOJ mendatang berubah menjadi fokus utama. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidaklah berubah pada hari Jumat, menyusul kenaikan suku bunga bersejarah pada bulan Maret. Namun pelemahan yen baru-baru ini, ditambah dengan ekspektasi upah kemudian kenaikan harga yang dimaksud tambahan besar menyebabkan para penjual waspada terhadap sinyal hawkish dari BOJ. BOJ memiliki kemungkinan meningkatkan prospek kenaikan harga lalu mengulangi rencana untuk meninggikan suku bunga tambahan lanjut tahun ini.

Dari sentimen domestik, pembaharuan arah kebijakan moneter Amerika Serikat juga memburuknya ketegangan geopolitik di dalam Timur Tengah lalu Eropa menyebabkan dinamika sektor ekonomi keuangan global berubah cepat dengan risiko dan juga ketidakpastian yang digunakan meningkat.

Tingginya kenaikan harga kemudian kuatnya pertumbuhan dunia usaha Amerika Serikat (AS) menggerakkan ramalan penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang mana lebih tinggi kecil lalu lebih besar lama dari prakiraan (high for longer) sejalan pula dengan pernyataan para pejabat Federal Reserve System. Akibatnya, penanam modal global memindahkan portfolionya ke aset yang lebih besar aman khususnya mata uang dolar Amerika Serikat lalu emas, sehingga menyebabkan pelarian modal mengundurkan diri dari serta pelemahan nilai tukar pada negara mengalami perkembangan semakin besar.

Artikel ini disadur dari Rupiah Sore Ini Melemah ke Rp16.187 Usai BI Kerek Suku Bunga