JAKARTA – Perusahaan farmasi Combiphar mengumumkan rencana bisnisnya untuk tahun ini dengan menguatkan model perusahaan pada segmen ramuan herbal.
President Director Combiphar Group, Michael Wanan akan meningkatkan produksi obat herbal untuk ke ekspor ke luar negeri. Apalagi lingkungan ekonomi obat herbal sangat diminati oleh berbagai negara.
“Permintaan produksi di internasional sangat besar apalagi setelahnya Covid-19, tumbuhan obat makin berbagai diminati oleh berubah-ubah negara,” ujar dia, di dalam Jakarta, baru-baru ini.
Menurut ia agar obat herbal jika Nusantara dapat digemari dalam luar negeri maka inisiatif penawaran wajib terus ditingkatkan. sebab itu aset obat herbal di dalam Indonesia sangat besar. Indonesi miliki prospek rempah yang dimaksud sangat besar sebagai penghasil tumbuhan herbal.
“Potensi aset dari obat herbal sangat besar. Sebab itu pemasaran terus ditingkatkan agar dikenal semakin luas selain terus memulai pembangunan sistem ekologi dari lahan pertanian, pengguna hingga peramu,” katanya.
Baca Juga: Genjot Ekspor Layanan Herbal, Sido Muncul Bidik Negara Tetangga
“Dengan menggabungkan kearifan lokal juga inovasi, kami optimistis dapat terus mengiklankan gaya hidup sehat juga perawatan tradisional Negara Indonesia yang dimaksud berkelanjutan untuk Indonesia bahkan dunia,” tutupnya.
Artikel ini disadur dari Obat Herbal Diminati di Manca Negara, Combiphar Tingkatkan Produksi
