Lifestyle

Muhibah Budaya Jalur Rempah Angkat Rempah sebagai Khazanah Budaya Nusantara

20
×

Muhibah Budaya Jalur Rempah Angkat Rempah sebagai Khazanah Budaya Nusantara

Sebarkan artikel ini

Jakarta – KRI Dewaruci yang tersebut mengakibatkan rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 batch II Kayumanis telah lama mencapai titik singgah ke Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau, pada Jumat, 5 Juli 2024. Mereka disambut oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta Warga Adat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Studi lalu Teknologi (Kemdikbudristek) Sjamsul Hadi serta jajaran otoritas Provinsi Kepulauan Riau dan juga Daerah Bintan.

Dalam sambutannya, Sjamsul mengutarakan bahwa kegiatan MBJR 2024 ini merupakan kegiatan Kemendikbudristek sebagai upaya berkelanjutan pada mengangkat rempah sebagai khazanah budaya Nusantara. 

“Kekayaan rempah menciptakan Negara Indonesia pada kenal dunia. Melalui pendekatan budaya, pengembangan rempah masih ada kemudian terus diusahakan,” ujarnya 

Ia menjelaskan lebih tinggi lanjut, jalur rempah menandai konektivitas juga literasi pengetahuan, budaya sehingga berubah jadi warisan budaya nasional.

Kerja Sama Negara Indonesia serta Malaysia 

Rombongan muhibah yang tersebut berlayar dengan KRI Dewaruci tiba kemudian bersandar ke Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bintan. Mereka bertolak dari Pelabuhan Tanjung Bruas pada Malaka, dua hari sebelumnya setelahnya dilepas oleh Direktur Pengembangunan lalu Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti. 

Dia mengutarakan kerja mirip dengan Malaya tentang acara Jalur Rempah akan terus ditingkatkan.”Hal ini dapat ditempuh melalui diskusi bilateral, melakukan proyek dengan melibatkan  para ahli kedua negara hingga pertukaran pelajar lalu pemuda,” ujarnya. 

Selain itu, kata dia, kerja identik Indonesia lalu Negara Malaysia berubah menjadi krusial pada uapya pemasaran sama-sama seluruh destinasi terkait Jalur Rempah. “Ini akan memperkaya narasi kita sama-sama untuk melanjutkan pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan bola ke Unesco.” Katanya.

Jamuan ke Malaka

Di Malaka, rombongan dijamu makan di malam hari oleh Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Abdul Rauf Yusoh. Dalam kesempatan itu Abdul Rauf mengemukakan kegiatan senada harus terus dilanjutkan. Karenanya, ada keinginannya untuk sanggup bertemu Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto, untuk menguatkan relasi dengan Tanah Melayu lewat acara budaya Jalur Rempah.

“Pemerintah Melaka telah terjadi melakukan beberapa kajian terkait penguatan hubungan Malaysia-Indonesia. Hal ini akan saya ungkapkan bila ada kesempatan kami diundang dan juga menimbulkan presentasi untuk Pak Prabowo,” ucapannya pada Hari Senin lalu.

Sambutan di dalam Tanjung Uban

Di Tanjung Uban, Rombongan disambut dengan penyematan kuluk atau ikat kepala khas Kepulauan Riau untuk Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Rhony Lutviadani disertai oleh seluruh anggota laki-laki rombongan. Adapun perempuan disematkan selendang.

Rombongan ini juga disambut dengan tarian tradisional sekapur sirih. Rombongan singgah sebentar di dalam aula Lanal serta disajikan beberapa tarian budaya Kepulauan Riau. Mereka pun terlibat berinteraksi di sajian tari dari tuan rumah. Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah kemudian menuju ke Pulau Penyengat.

Artikel ini disadur dari Muhibah Budaya Jalur Rempah Angkat Rempah sebagai Khazanah Budaya Nusantara