Berita

Waketum MUI Ingatkan Persaingan Harus Menyenangkan juga Berikan Harapan

32
×

Waketum MUI Ingatkan Persaingan Harus Menyenangkan juga Berikan Harapan

Sebarkan artikel ini
Waketum MUI Ingatkan Persaingan Harus Menyenangkan juga Berikan Harapan

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Nusantara (MUI) KH Marsudi Syuhud memandang sepak bola adalah hiburan yang dimaksud paling mengejutkan simpati rakyat dari bermacam kelompok sosial.

Hal itu dapat dilihat dari kegembiraan rakyat melawan kemenangan Timnas Negara Indonesia bertarung dengan Korea Selatan di fase perempat final Piala Asia U-23 pada Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, hari terakhir pekan (26/4/2024) dini hari.

Dalam pertandingan itu, Timnas Indonesi menang melalui adu penalti dengan skor akhir 11-10. Adu penalti dilaksanakan akibat Timnas Negara Indonesia lalu Korea Selatan bermain imbang dengan skor 2-2 hingga akhir putaran tambahan.

“Si kaya kemudian si miskin sama-sama melompat berteriak ketika gol penalti terakhir berhasil dilesatkan menjebol gawang Korea Selatan,” kata Waketum MUI KH Marsudi Syuhud pada keterangan tertulisnya dikutip, Hari Sabtu (27/4/2024).

Kemenangan menghadapi Korea Selatan tak lepas dari perjuangan sungguh-sungguh anak-anak muda Tanah Air ke lapangan hijau. Anak-anak muda yang dimaksud sekarang menempati total populasi terbesar pada kelompok umur penduduk yang akan menentukan masa depan Indonesia.

Kiai Marsudi menjelaskan, di RPJPN 2025-2045, delapan misi menuju Nusantara Emas menempatkan anak-anak muda tidak hanya sekali sebagai objek tapi juga subjek pada pembangunan. Dalam 20 tahun rencana penyelenggaraan itu harus diiringi dengan kualitas bibit unggul.

“Anak-anak kita, anak-anak Negara Indonesia yang tersebut ketika ini baru lahir atau sedang berada pada usia lembaga pendidikan awal harus diusahakan kecukupan gizinya agar mampu menjadi generasi unggul, agar generasi ini berubah menjadi role player of the game, merekalah pemain inti pada Tanah Air Emas 2045,” kata pengasuh Pondok Pesantren Kondisi Keuangan Darul Uchwah ini.

Ia mengawasi presiden serta delegasi presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mempunyai visi serta misi pada perhatian terhadap kesejahteraan komunitas sebagai prioritas pembangunan. Sebuah inisiatif welfare state development yang menempatkan warga negara sebagai kekuatan sosial sesuai amanat UUD 1945.

Program makan siang kemudian susu gratis adalah social buffering, penunjang kesenjangan sosial yang tersebut kerap disalah-artikan oleh para kritikus sebagai kegiatan pemborosan. Menurut Kiai Marsudi, para kritikus ini seharusnya mengawasi realitas keberadaan masyarakat, bahwa kesenjangan sosial ini memerlukan terobosan yang dimaksud ready to serve tidak sekedar ready to act.

Artikel ini disadur dari Waketum MUI Ingatkan Persaingan Harus Menyenangkan dan Berikan Harapan