Jakarta, CNBC Indonesia – Jantung merupakan salah satu organ penting bagi manusia. Untuk itu, penting merawat kesehatannya agar dapat berfungsi dengan baik. Ada banyak kelainan atau penyakit yang dimaksud dapat menyerang jantung. Salah satunya yakni penyumbatan jantung. Kondisi yang disebutkan terbentuk pada pembuluh darah koroner yang berfungsi menyuplai oksigen ke otot-otot jantung.
Dokter Spesialis Jantung serta Pembuluh Darah Rumah Sakit Jantung juga Pembuluh Darah Harapan Kita, Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K)., M.PH., FESC, FACC, FSCAI memaparkan mengemukakan bahwa penyumbatan jantung umumnya disebabkan oleh penumpukan plak atau aterosklerosis yang dimaksud umumnya terbentuk dari kolesterol, lemak, kalsium, sisa metabolisme, dan juga materi pembekuan darah bernama fibrin yang digunakan terdapat pada dinding darah jantung.
Timbunan plak yang disebutkan terbawa dengan dengan aliran darah juga tersangkut dalam organ tertentu seperti otak. Hal ini yang tersebut menyebabkan terbentuknya gumpalan darah dalam permukaan plak yang mana bisa jadi menyumbat pembuluh darah hingga aliran darah menjadi terputus.
“Adapun jenis-jenis penyumbatannya bila berdasarkan awitannya atau onsite ada yang mana berlangsung akut lalu mendadak, dan juga yang dimaksud berlangsung kronik atau menahun. Berdasarkan permukaan yang mana menutupi liang atau pembuluh darah sumbatan ada yang bersifat total lalu parsial,” kata dr. Isman pada kanal Youtube Obrolan Seputar Jantung (OJAN) Rumah Sakit Jantung kemudian Pembuluh Darah Harapan Kita seperti dikutip, Awal Minggu (24/6/2024).
Untuk prosedur terkait penyumbatan jantung jikalau sumbatan bersifat total serta mendadak, harus segera dibuka pada kurun waktu 2 jam. “Ini sangat penting dibuka pada serangan awitan yang tersebut kurang dari 12 jam,” paparnya.
Pada sumbatan parsial apabila berlangsung secara menahun maka dipastikan ada gejala yang digunakan dirasakan atau tidak. Hal ini biasa disebut Angina, yakni nyeri dada akibat berkurangnya suplai darah ke otot jantung. Rasa sakitnya sanggup menyebar ke lengan, leher, dagu, ulu hati lalu punggung.
Penting diketahui sumbatan dalam menghadapi 70% dianggap telah tidak ada aman dan juga mengganggu aktivitas. Jika terindikasi demikian, maka mampu melakukan pelebaran pembuluh darah atau Revaskularisasi.
Pengobatan
Pemberian medikasi penghancur bekuan darah untuk serangan mendadak atau akut. Serta melakukan prosedur mekanik katerisasi. Setelah tindakan katerisasi, dokter akan mengevaluasi dan juga mengkonfirmasi adanya penyakit arteri koroner, penyakit katup atau penyakit aorta.
“Kita memasukkan kawat kemudian dilebarkan dengan balon. Setelah itu kita bantu memasang ring atau stent untuk membuka sumbatan di dalam di pembuluh darah,” paparnya.
Pencegahan
Setelah melakukan kateterisasi jantung, Anda tidaklah disarankan untuk melakukan aktivitas berat selama beberapa minggu. Serta kendalikan komponen risiko penyumbatan seperti kencing manis, merokok, steroid juga darah tinggi.
Artikel Selanjutnya 6 Ciri Penyakit Jantung Pria yang digunakan Sering Diabaikan, Apa Saja?
Artikel ini disadur dari Kenali Penyumbatan Jantung Beserta Pencegahan dan Pengobatannya