Kesehatan

Awas! Pola Makan Negatif Picu Penyakit Kanker

28
×

Awas! Pola Makan Negatif Picu Penyakit Kanker

Sebarkan artikel ini
Awas! Pola Makan Negatif Picu Penyakit Kanker

JAKARTA – Pola makan yang tersebut buruk telah terjadi dikaitkan dengan risiko neoplasma , juga penyakit umum lainnya. Hal ini berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Profesor Ashok Venkitaraman juga ilmuwan dari National University of Singapore.

“ Kanker disebabkan oleh interaksi antara gen dan juga faktor lingkungan, seperti pola makan, olahraga serta polusi,” kata Profesor Venkitaraman, Direktur CSI Singapura diambil diabetes.co.uk.

“Bagaimana faktor lingkungan meningkatkan risiko tumor ganas masih belum jelas, namun penting untuk menyadari hubungannya jikalau kita ingin mengambil tindakan pencegahan yang mana membantu kita masih fit lebih lanjut lama,” ucapnya lagi.

Pasien dengan risiko membesar terkena neoplasma dada atau ovarium akibat mewarisi salinan BRCA2 yang tersebut salah. Para peneliti menemukan bahwa sel-sel mereka sensitif terhadap metilglioksal, substansi kimia yang tersebut tercipta saat sel memunculkan energi dengan memecah glukosa. Mereka menyimpulkan bahwa metilglioksal dapat mengakibatkan tanda-tanda peringatan keras dini karsinoma dengan menyebabkan kesalahan pada DNA.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa pasien dengan kadar metilglioksal yang tinggi mungkin saja memiliki risiko tumor ganas yang dimaksud lebih tinggi tinggi. Metilglioksal dapat dengan enteng dideteksi melalui tes darah untuk HbA1C, yang dimaksud berisiko digunakan sebagai penanda. Selain itu, kadar metilglioksal yang tersebut lebih tinggi biasanya dapat dikontrol dengan bubuk-bubuk juga pola makan yang digunakan baik, sehingga menciptakan jalan bagi tindakan proaktif berperang melawan timbulnya kanker,” kata Prof Venkitaraman.

Studi yang disebutkan menemukan bahwa tanda-tanda peringatan tegas sejenis yang mana menunjukkan risiko membesar terkena tumor ganas dapat muncul pada orang-orang yang digunakan tiada mewarisi salinan BRCA2 yang dimaksud salah, tetapi mengalami tingkat metilglioksal yang dimaksud lebih banyak tinggi dari biasanya sebab status yang berhubungan dengan obesitas atau pola makan yang digunakan buruk, seperti diabetes.

Penulis pertama studi tersebut, Dr Li Ren Kong, menambahkan tentang penelitian, dalam mana bertujuan untuk mengerti akan faktor-faktor apa yang tersebut meningkatkan risiko keluarga rentan terhadap kanker, namun akhirnya menemukan mekanisme yang tambahan pada yang digunakan menghubungkan jalur konsumsi energi penting dengan perkembangan kanker.

“Temuan ini meningkatkan kesadaran akan dampak pola makan serta pengendalian berat badan pada pengelolaan risiko kanker,” ujar dia.

Temuan dari pasukan bahwa beberapa gen pencegah tumor ganas dapat dinonaktifkan sementara oleh metilglioksal menunjukkan bahwa pola makan buruk yang mana terus-menerus atau kencing manis yang digunakan tak terkontrol dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.

Tim ini bertujuan untuk melanjutkan studinya guna mengeksplorasi mekanisme baru yang mana mendasari hubungan yang tersebut diidentifikasi oleh penelitian yang disebutkan untuk menciptakan pendekatan yang mana lebih banyak baik pada menghindari atau menunda perkembangan kanker, juga untuk menafsirkan apakah masalah metabolisme mempengaruhi risiko pengembangan tumor ganas dalam Singapura juga negara-negara Asia lainnya.

Artikel ini disadur dari Awas! Pola Makan Buruk Picu Penyakit Kanker