Kesehatan

Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini adalah Perbedaan Emas Putih dengan Perak

24
×

Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini adalah Perbedaan Emas Putih dengan Perak

Sebarkan artikel ini

JakartaEmas putih dan juga perak adalah dua logam mulia yang tersebut rutin digunakan di perhiasan. Namun begitu, keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan.

Emas putih sebenarnya adalah campuran emas murni dengan logam lain, seperti paladium atau nikel, yang tersebut memberikan warna putih pada logam. Adapun perak adalah logam mulia yang dimaksud mempunyai warna alami yang mana lebih tinggi terang.

Dikutip dari Utsav Pedia, emas putih muncul pada 1710 sewaktu alkemis Johann Friedrich Böttger juga Ehrenfried Walther von Tschirnhaus ke Jerman mulai mengembangkannya. Pada 1752, logam yang mana menyerupai emas putih dengan lapisan abu-abu diperkenalkan. 

Versi modern dari emas putih yang kita kenal sekarang baru diciptakan pada 1920-an. Ada dua versi di sejarah emas putih.

Yang pertama memaparkan bahwa Belais bersaudara mematenkan formula emas putih pada 1920 dengan mencampur emas, nikel, serta seng. Sementara versi lain menyatakan bahwa Karl Richter menciptakan emas putih pada 1915 dengan melebur emas kemudian nikel dengan paladium. 

Seiring dengan kurangnya platinum setelahnya Perang Planet II, pembuat perhiasan mulai menggunakan campuran nikel, paladium, atau seng dengan emas murni untuk menciptakan emas putih serta mengubah warna kuningnya bermetamorfosis menjadi putih.

Dikutipr dari Gatsby Jewellery, Perak sudah pernah digunakan sejak sekitar 5000 Sebelum Masehi (SM). Awalnya ini dimanfaatkan untuk menghasilkan wadah makan lalu minum juga patung kuno, dan juga kemudian berubah jadi bagian penting pada desain perhiasan kelas penguasa. 

Di Mesir Kuno serta Yunani Kuno, perhiasan perak diperuntukkan bagi kelas elit. Sementara di era Tudor, Stuart, lalu Georgia, cuma kalangan menghadapi yang mempunyai akses terhadap perak.

Namun, dengan revolusi sektor pada era Victoria, permintaan akan perhiasan perak meningkat pesat, teristimewa dikarenakan teknologi produksi massal yang berkembang. 

Saat ini perak masih berubah menjadi komponen utama di sektor perhiasan yang digunakan diproduksi secara massal, dengan perak murni yang digunakan dicampur dengan tembaga berubah menjadi standar pada pembuatan perhiasan perak. 

Menurut Oxford Gold Group, emas putih adalah logam paduan yang tersebut terdiri tambahan dari satu logam. Sebagai contoh, cincin emas putih 18 karat biasanya terdiri dari 75 persen emas warna kekuningan murni kemudian 25 persen logam lain seperti nikel, seng, atau paladium. 

Namun, emas putih dengan paduan paladium lebih lanjut bernilai daripada yang terbuat dengan paduan nikel, akibat paduan yang dimaksud mengandung logam yang dimaksud tambahan mahal.

Sebagian besar perhiasan emas putih juga dilapisi dengan rhodium untuk menjaga dari noda. Rhodium, yang mana termasuk di keluarga platinum, merupakan logam mulia termahal di dunia.

Sementara perak terdiri dari 92,5 persen perak murni juga 7,5 persen logam lain seperti tembaga atau nikel. Karena perak murni sangat lembut, pembuat perhiasan kerap mencampurkannya dengan logam lain seperti seng, tembaga, atau nikel untuk meningkatkan kekuatannya. Namun, nikel tiada cocok bagi yang digunakan memiliki alergi, sehingga tembaga tambahan umum digunakan di perak murni.

Emas putih lalu perak sekilas terlihat mirip, namun ada beberapa ciri khas yang dimaksud membedakan keduanya. Perak cenderung mempunyai corak yang tersebut lebih banyak pada lalu berkilau, memberikan tampilan yang dimaksud lebih banyak mewah serta elegan. 

Perak yang digunakan telah tua mungkin saja mengalami pembaharuan warna atau patina, yang tersebut dapat membuatnya memiliki tampilan yang tersebut lebih tinggi gelap atau kusam. Sementara itu, emas putih biasanya masih mempertahankan kilau putihnya berkat lapisan rhodium yang dimaksud melindunginya dari noda atau pembaharuan warna. 

WINDA OKTAVIA

Artikel ini disadur dari Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini Perbedaan Emas Putih dengan Perak