Ekonomi Bisnis

Pemprov Sulteng mencanangkan Festival Tampo Lore masuk program KEN

40
×

Pemprov Sulteng mencanangkan Festival Tampo Lore masuk program KEN

Sebarkan artikel ini
Pemprov Sulteng mencanangkan Festival Tampo Lore masuk acara KEN

Festival itu tak semata-mata memasarkan pariwisata, tetapi juga dapat membangkitkan kegiatan ekonomi warga sekitar.

Besoa, Sulteng –

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mencanangkan Festival Tampo Lore ke Lebah Besoa, Kota Poso masuk di program Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Wisata serta Kondisi Keuangan Kreatif (Kemenparekraf).
 
"Festival itu tidaklah semata-mata memasarkan pariwisata, tetapi juga dapat membangkitkan ekonomi warga sekitar," kata Kepala Dinas Perjalanan juga Perekonomian Kreatif (Disparekraf) Sulteng Diah Agustiningsih pada waktu mengunjungi Festival Tampo Lore, dalam Besoa, Jumat.
 
Ia menjelaskan Festival Tampo Lore ke-3 yang tersebut diselenggarakan Lembaga Swadaya Publik (LSM) Relawan Orang dan juga Alam (ROA) itu, melibatkan sebagian besar rakyat dalam wilayah Lore untuk mengembangkan pariwisata negeri seribu megalit.
 
"Dukungan kami tidak hanya sekali mengiklankan destinasi, aksesibilitas lalu infrastruktur, tetapi juga mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pada mengurus sektor pariwisata di wilayah itu," katanya pula.
 
Diah menilai, festival yang berlangsung 28-30 Juni 2024 ke laman megalit Pokekea Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Wilayah Poso memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan ke kabupaten tersebut.
 
Menurutnya, festival itu juga sejalan dengan acara pemerintah area (pemda) telah dilakukan mencanangkan Sulteng Negeri 1.000 Megalit sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
 
"Penampilan seni dan juga budaya/kearifan lokal bagian dari pariwisata, oleh sebab itu kami menganggap kegiatan ini sangat strategis pada membantu meningkatkan total kunjungan di Sulawesi Tengah," ujar Diah.
 
Ketua Panitia Festival Tampo Lore Muhammad Subarkah menjelaskan, event festival ini dibuat dengan konsep seni kemudian budaya, pameran kerajinan komoditas lokal, kuliner tradisional serta lainnya.
 
"Kami membantu warga setempat meningkatkan nilai pendapatan mereka melalui pengembangan dengan menyebabkan kerajinan mempunyai nilai ekonomis, termasuk kuliner khas setempat," ujarnya.
 
Kami berharap upaya Disprekraf Sulteng mengakibatkan kegiatan ini masuk ke di rencana KEN dapat terwujud.

Artikel ini disadur dari Pemprov Sulteng mencanangkan Festival Tampo Lore masuk agenda KEN